Iran-Israel Memanas, Negara-negara Arab Pilih Sikap Netral Tidak Mau Ikut Campur

Oktober 8, 2024 - Durasi membaca: 2 menit

Doha - Negara-negara Arab berusaha meyakinkan Iran akan netralitas mereka dalam konflik antara Teheran dan Israel. Negara-negara Arab mengambil posisi ini karena mereka khawatir eskalasi konflik lebih lanjut dapat mengancam pasokan minyak mereka. kepala 1221. bos1221

Para menteri dari negara-negara Arab dan Iran, menurut dua sumber yang dikutip Reuters, pada Selasa (10/8/2024) menghadiri pertemuan negara-negara Asia yang diselenggarakan oleh Qatar pekan lalu, dalam diskusi yang berfokus pada penghapusan atau pengurangan konflik.

Teheran melancarkan serangan udara besar-besaran di Tel Aviv pada tanggal 1 Oktober, sebagai pembalasan, katanya, atas pembunuhan Israel terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta kejahatan Tel Aviv di Gaza dan Lebanon. Pihak berwenang Iran bersikeras bahwa serangan mereka, termasuk ratusan senjata, telah dihentikan jika terjadi provokasi lebih lanjut. Israel sendiri telah berjanji akan merespons serangan Iran dengan tepat. Pejabat Tel Aviv, dikutip kantor berita Axios, mengatakan Israel dapat menargetkan fasilitas produksi minyak di wilayah Iran sebagai pembalasan.

Seperti dilansir Reuters, penurunan batas kecepatan telah menjadi tujuan utama dari semua negosiasi yang sedang berlangsung. Kementerian Luar Negeri Qatar, Kementerian Luar Negeri Iran, Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab, Kementerian Luar Negeri Kuwait dan Kantor Komunikasi Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pengumuman resmi dalam pertemuan tersebut. negara. berita.

Iran tidak mengancam akan menyerang fasilitas minyak di kawasan Teluk Persia. Namun Teheran memperingatkan bahwa jika “pendukung Israel” segera melakukan intervensi, kepentingan mereka di wilayah tersebut akan menjadi sasaran bos1221.

“Negara-negara Teluk percaya bahwa Iran tidak akan menyerang fasilitas minyak mereka, namun Iran mengatakan bahwa mereka dapat menghadapi serangan semacam itu dari sumber mana pun. “Ini adalah alat yang Iran miliki untuk melawan Amerika Serikat dan perekonomian dunia,” kata juru bicara Saudi Ali Shihabi, yang dekat dengan pemerintah di Riyadh.

bos1221 bos1221 bos1221 canduan188 canduan188